Nama Anies Baswedan cukup menarik perhatian selama persiapan Pilkada 2024. Dia tidak jadi salah satu calon yang ikut Pilgub Jakarta mendatang.
Dalam Catatan Anies Baswedan Pasca Pilpres, dia buka-bukaan soal hal tersebut. Termasuk mengakui ada penyesalan tidak bisa ikut pemilihan gubernur Jakarta.
“Kalau saya ditanya ada penyesalan tidak? Ada, ada penyesalan itu,” kata Anies.
Penyesalannya karena keinginannya menyerap dan melaksanakan aspirasi masyarakat Jakarta tertutup. Khususnya bagi warga yang berada di kelas menengah ke bawah.
Usai pemilihan presiden, Anies mengatakan banyak masyarakat yang mendatangi rumahnya. Mereka meminta untuk bisa kembali dan mengembalikan kondisi seperti saat memimpin Jakarta.
“Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat sini setelah selesai pilpres kemarin bergantian, berombongan datang, bergantian menyampaikan keinginan, aspirasi Pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan satu setengah tahun ini hilang,” tuturnya.
“Dari mulai usaha untuk perbaikan kampung-kampung kumuh, perbaikan kondisi ekonomi mereka yang selama itu kami selalu dijadikan sebagai fokus perhatian dan selama beberapa bulan ini saya datang mengelilingi mereka semua,” imbuh Anies.
Gagalnya dia maju di Pilgub Jakarta membuatnya menyesal tidak bisa menuntaskan permasalahan dan memenuhi keinginan masyarakat. Termasuk masalah di kampung-kampung, seperti Kampung Bayam.
Dalam kesempatan itu, Anies meminta maaf tidak bisa maju ke Pilgub Jakarta. Namun dia memastikan perjuangannya berhenti untuk memperbaiki kondisi rakyat miskin.
“Warga kampung kota, rakyat miskin kota saya minta maaf karena tidak bisa membantu melalui jalan pemegang kewenangan, pembuat kebijakan tapi bukan berarti perjuangan kita berhenti dan bukan berarti ikhtiar kita selesai di sini, enggak! dengan cara lain nanti kita sama-sama berjuang untuk bisa memperbaiki kondisi rakyat miskin kita yang saat ini sedang menghadapi tantangan yang besar sekali,” tutupnya.