Waspada Kematian! Separo Lebih Warga RI Kecanduan Gorengan

Ira Dijaya (41)melayani pembeli gorengan di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat (7/1/2022). Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), secara nasional harga minyak goreng curah pada 29 Desember lalu hanya Rp.18.400/Kg. Pada 6 Januari 2022 atau kemarin, menyentuh Rp. 18.550/Kg, atau naik 0,81%. Kemudian minyak goreng kemasan bermerk 1 pada 30 Desember 2021 harganya Rp. 20.600/Kg. Sementara kemarin menjadi Rp. 20.800/Kg, naik 0,97%. Begitu juga minyak goreng kemasan bermerk 2. Di mana pada 30 Desember masih Rp. 20.030/Kg, kemarin menjadi Rp. 20.300/Kg atau meningkat 1,34%. Harga minyak goreng di pasar tradisional masih tinggi. Pedagang menginginkan harga segera normal kembali. Menurut Ira penjual gorengan

Gorengan, makanan gurih dan renyah yang tak pernah sepi peminat, malah bikin ketagihan. Namun, dibalik itu risiko kesehatan mengintai bahkan berisiko terkena penyakit jantung.

Penyakit jantung merupakan penyakit paling mematikan di Indonesia. Menurut Data dari Institute for Health Metrics and Evaluation pada 2019 menyebutkan penyakit jantung berada di posisi teratas, setelah neoplasma dan diabetes penyebab kematian tertinggi., di mana terdapat kematian 251 per 100.000 penduduk.

Salah satu penyebab penyakit jantung adalah pola hidup yang tidak sehat, terutama dari peningkatan makan dan minuman yang tidak sehat.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami tren peningkatan terhadap makanan dan minuman cepat saji, termasuk salah satunya gorengan.

Gorengan mencatat kenaikan konsumsi setelah mie instan, menjadi 51,7% pada 2023 dari sebelumnya 45% pada 2018 silam.

Makanan dan minuman cepat saji tersebut bahkan populer mendominasi sebagai pilihan menu konsumsi sehari-hari. Pasalnya, makanan minuman cepat saji lebih praktis dan terjangkau bagi semua kalangan di kehidupan urban modern saat ini.

Namun, satu yang pasti makanan dan minuman cepat saji tidak sehat. Hal ini bisa memicu kekhawatiran serius terkait kesehatan, terutama penyakit jantung.

Lebih spesifik soal gorengan yang tinggi karbohidrat, lemak tidak sehat, serta mengandung tambahan gula dan garam memiliki korelasi lebih tinggi terhadap efek buruk pada penyakit kardiovaskular.

Penyakit kardiovaskular sendiri merupakan penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Contoh penyakit kardiovaskular yang umum ada serangan jantung, aritmia, gagal jantung, sampai stroke.

Hal ini semakin diperkuat melalui jurnal yang ditulis Unhui Jo and Kyong Park yang terbit di MDPI pada April 2023. Dalam jurnal tersebut menyampaikan hasil riset meta – analisis dari 23 studi kohort menemukan bahwa asupan karbohidrat tinggi, khususnya lebih dari 60% dari total energi dari karbohidrat, dapat memiliki efek buruk pada penyakit kardiovaskular.

Riset tersebut juga menindaklanjuti hubungan yang lebih kuat terhadap orang Asia yang punya pola makan berbasis karbohidrat dan sensitivitas insulin yang lebih lemah.

Orang Indonesia yang termasuk di kawasan Asia, juga sangat gemar makan gorengan. Data BPS juga menyebutkan bahwa kebiasaan makan gorengan untuk penduduk usia lebih dari tiga tahun, dalam seminggu bisa makan satu sampai enam kali. Hal tersebut membuat risiko masyarakat kita rentan terkena penyakit jantung.

https://totallycebu.com/
https://boglechandler.com/
https://menes-job.com/
https://lankarani.net/
https://heylink.me/antirungkatclub/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*