Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bakal menindak tegas dua perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), bila ditemukan pelanggaran pada perdagangan di pasar modal.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan pemeriksaan terhadap kedua emiten itu masih berlangsung. Menurutnya, otoritas melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan mendalam, termasuk memeriksa indikasi adanya perdagangan semu atau manipulasi pasar lainnya.
“Setiap temuan akan dievaluasi sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku. Apabila terbukti ada pelanggaran, OJK akan melakukan penegakan hukum secara tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Inarno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/10/2024).
Selain tindakan pemeriksaan, dalam kegiatan pengawasan transaksi saham, termasuk di antaranya BREN, Inarno mengatakan OJK senantiasa melakukan analisis atas pergerakan harga saham sesuai prosedur yang berlaku untuk mendeteksi adanya ketidakwajaran dalam perdagangan saham dimaksud.
Pada saat baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tangga 9 Oktober 2023 silam, harga saham BREN ditawarkan sebesar Rp780 per saham. Jika melihat harga tertinggi yang pernah dicapai BREN di level Rp12.200, maka kenaikan harga saham BREN mencapai 1.464%.
Harga saham BREN baru-baru ini anjlok parah usai FTSE Russell mengeluarkan saham tersebut dalam perhitungan indeksnya. FTSE Russell menyatakan untuk mengeluarkan saham BREN dari FTSE Global Equity Index karena empat pemegang sahamnya menguasai 95% saham. Adapun salah satu syarat perusahaan publik masuk FTSE Global Equity Index adalah memiliki jumlah saham beredar (free float) di atas 5%.
Akan tetapi, dalam keterangan resmi BEI, Selasa (24/9/2024), Otoritas bursa tersebut memperlihatkan dalam Lampiran Pengumuman BEI No. Peng-00193/BEI.POP/09-2024 tanggal 24 September 2024 bahwa saham BREN memiliki rasio free float 11,73%.
Jumlah free float saham BREN tersebut diungkapkan BEI dalam hasil laporan evaluasi minor atas indeks harga saham gabungan (IHSG) yang akan berlaku efektif pada 1 Oktober 2024 sampai dengan 31 Desember 2024.
BEI juga menyebutkan bahwa jumlah saham BREN untuk perhitungan IHSG setelah evaluasi sebanyak 15,69 miliar. Bobot BREN terhadap IHSG mencapai 4,25%, dan rasio free float BREN sebesar 11,73%.
Sementara itu, saham CUAN melakukan initial public offering (IPO) dengan harga Rp200 per saham pada Maret 2023. CUAN telah meroket 6.775% pada saat mencapai harga tertinggi 13.750 per saham.