Gerakan “Ban Korea” alias “Boikot Korea” kini viral di media sosial (medsos) Thailand. Ini merujuk ke penolakan wisatawan asal Negeri Gajah Putih untuk datang ke
Alih-alih ke Seoul, warga Thailand kini lebih memilih berwisata ke Jepang atau China. Apa yang terjadi?
Hal ini sebenarnya dimulai dari banyaknya wisatawan Thailand yang tidak puas karena gagal masuk ke Korsel. Mereka ditolak masuk oleh layanan imigrasi Negeri Ginseng, yang terlampau ketat.
Ini kemudian dikaitkan dengan masalah keberadaan pekerja ilegal Thailand di Korsel yang memuat Seoul menerapkan sistem perjalanan elektronik khusus. Alhasil dalam setahun ini, jumlah wisatawn Thailand menurun signifikan ke negeri KPOP itu.
“Meskipun ada peningkatan umum dalam jumlah pengunjung asing ke Korseltahun ini, jumlah wisatawan Thailand telah menurun secara signifikan,” muat laman Firstpost, sebagaimana mana juga dimuat Nikkei dan Caixin Global, dikutip Selasa (13/8/2024).
“Sebagian besar karena penerapan sistem otorisasi perjalanan elektronik, K-ETA,” muatnya.
Merujuk Organisasi Pariwisata Korea, dalam empat bulan pertama tahun 2024, jumlah wisatawan Thailand telah turun 21% menjadi 119.000. Sebelum pandemi di 2019, setidaknya 572.000 wisatawan Thailand datang ke negeri itu.
Perlu diketahui pariwisata merupakan sektor penting dalam perekonomian Korsel. Ini menyumbang 4,3% Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun, angka ini masih jauh tertinggal dari negara-negara Eropa seperti Inggris dan Jerman. Di mana, masing-masing menyumbang 9,5% dan 8,8% dari PDB mereka.